Profile:
Nama : Masjid Ibnu Batutah
Lokasi : Nusa Dua Bali
Masjid Ibnu Batutah yang berdiri megah di Nusa Dua Bali merupakan representasi masyarakat muslim. Bangunan yang menjadi satu kesatuan lokasi dari beberapa rumah ibadah di Bali, menunjukkan wama Indonesia. Di satu lokasi itu berdiri rumah ibadah masyarakat yang hidup di tanah air.
Bagi masyarakat muslim di kawasan wisata internasional tersebut, Masjid Ibnu Batutah dihajatkan menjadi bagian dari kehidupan umat muslim. Ketika berwisata masyarakat muslim dari berbagai penjuru dunia diharapkan dapat beristirahat, menunaikan ibadah sebelum meneruskan perjalanan.
Di kawasan perbukitan yang indah, Masjid Ibnu Batutah menjadi sangat indah. Bangunan berlantai tiga lengkap dengan arsitektur khas Masjid yang dibangun Yayasan Amalbakti Muslim Pancasila, tampak sangat menonjol. Terlebih di kawasan itu tidak berdiri masjid, perjalanan sepanjang 12 kilometer kemudian baru mendapatkan satu bangunan masjid.
Masyarakat muslim di sana mengharapkan Masjid Ibnu Batutah benar-benar menjadi pusat segala aktifitas keumatan dan kemasyarakatan. Setidaknya mampu memberi warna bagi kehidupan masyarakat yang sangat beragam, bukan saja kebangsaan dan kewarganegaraannya melainkan latar budaya serta pemahamannya tentang kehidupan beragama.
"Kalau Bali dikenal sebagai daerah tujuan wisata internasional, Masjid Ibnu Batutah dihajatkan mampu memberi kesejukan," kata Sholeh Wahid yang didampingi Andi Muhammad Sidiq yang mengurus berbagai kegiatan kemasyarakatan dan keumatan.
Bali yang tersohor di masyarakat intemasional diharapkan juga mampu menawarkan wisata altematif yakni wisata religius.
Untuk itu Masjid Ibnu Batutah diharapkan menjadi pusat segala aktifitas masyarakat muslim setempat, termasuk umat Islam yang berwisata dari berbagai penjuru dunia. Dengan demikian kesan yang ada di masyarakat, Bali sebagai daerah tujuan wisata internasional yang mampu menyajikan berbagai fasilitas untuk termasuk masyarakat muslim.
"Keberadaannya menjadi kebanggaan masyarakat muslim se-Bali," kata Andi Muhammad Sidiq yang mukim di Nusa Dua sejak beberapa tahun silam. Sarana dan prasarana pendukung cukup sehingga memberi kesempatan bagi masyarakat muslim setempat untuk memanfaatkannya.
Masjid berlantai tiga digunakan sebagai pusat segala kegiatan kemasyarakatan dan keumatan. Lantai paling atas sebagai ruang ibadah yang merupakan bagian dari bangunan utama, masyarakat muslim menggunakannya sebagai tempat ibadah ritual mahdhah.
Masjid khas atap bersusun tiga menjadi lebih megah dan gagah terletak di bagian atas sehingga dengan mudah dapat disaksikan dari berbagai arah penjuru. Bagian bawah menjadi sarana dan prasarana bagi masyarakat muslim, mulai dari ruang pertemuan, taman pendidikan Al Quran dan kegiatan keumatan yang lain.
Lembaga pendidikan dasar juga menggunakan sarana masjid sehingga menambah kemakmuran masjid sebagai bagian dari keberadaan masjid sebagaimana zaman awal perkembangannya. Masjid ketika itu menjadi pusat segala kegiatan kemasyarakatan dan keumatan.
"Masyarakat muslim Bali mengharapkan Masjid Ibnu Batutah dapat berfungsi sebagai Islamic Center," Saat ini keberadaan masjid baru sebatas sebagai pusat kegiatan kemasyarakatan dan keumatan.
Masyarakat muslim yang datang dari berbagai penjuru dunia selama ini menjadikan masjid sebagai tempat rujukan. Mereka melakukan berbagai aktifitas kemasyarakatan dan keumatan, shalat berjamaah dan banyak kegiatan yang lain. Apalagi kawasan berdirinya masjid menawarkan keindahan karena berada di perbukitan sehingga dapat memandang ke berbagai penjuru arah angin.
Kemakmuran masjid mendapat banyak dukungan dari masyarakat baik pendatang maupun masyarakat setempat. Dukungan dana yang selama ini menjadi kendala, banyak datang dari masyarakat yang singgah di masjid. Demikian halnya dengan donatur masyarakat setempat.
Pemerintah Daerah Bali memberikan bantuan saat awal pembangunan dengan menyediakan lahan bagi pembangunan semua rumah ibadah. Bantuan untuk operasional belum dikucurkan terhadap rumah ibadah, termasuk masjid yang menjadi miniatur masyarakat Indonesia.
Masyarakat muslim Nusa Dua dalam radius lima kilometer menggunakan masjid sebagai tempat aktifitas keumatan. Sampai jarak 12 kilometer ke arah pedalaman baru terdapat satu bangunan masjid di lingkungan pesantren. Sedang beberapa mushala yang mengitari menjadikan masjid sebagai pusat segala kegiatan kemasyarakatan dan keumatan.
Kegiatan sosial yang berkaitan dengan ibadah seperti pengumpulan dan penyerahan zakat berlangsung di lingkungan masjid. Demikian halnya dengan kegiatan formal dan nonformal yang menggunakan masjid sebagai sarana utamanya. Perpustakaan dan fasilitas lain yang menjadi bagian dari dukungan masyarakat terhadap kemakmuran masjid.
"Masih banyak harapan yang harus terus diperjuangkan," papamya sambil menambahkan, selain memberikan warna pariwisata Islam di Bali. Juga terdapat sejumlah agenda yang masih harus diwujudkan, misalnya menjadikan peninggalan perjuangan masyarakat muslim di Bali dalam sebuah museum.
Ada bedug peninggalan masyarakat sejak zaman silam, Al Quran tulisan tangan, mimbar dan artefak yang lain. Perkampungan masyarakat di Loloan, Karangasem dan daerah lain yang memberi wama bagi masyarakat muslim.
Pariwisata Islam membutuhkan berbagai dukungan seperti rumah makan yang sesuai dengan kebutuhan syariat, makanan halal dan thoyyib. Selain makanan juga penginapan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat muslim. Masjid diharapkan menjadi pusat segala kegiatan, minimal sebagai pusat informasi yang memberikan gambaran bagi wisatawan muslim untuk mendapatkan kebutuhan selama berada di Bali.
"Ini semua masih menjadi harapan yang harus diwujudkan," katanya sambil mengemukakan, selama ini harapan itu masih terus menjadi perjuangan pengurus dan masyarakat muslim. Saat ini prioritas yang perlu mendapat dukungan berbagai pihak, masih menyelesaikan bangunan fisik.
Kalau bangunan fisik sudah dapat diselesaikan baru melaksanakan rencana besar untuk mewujudkan keberadaan masjid sebagai pusat segala kegiatan kemasyarakatan dan keumatan. Tanpa menyebut batas waktu pengurus mengharapkan dalam waktu yang tidak terlalu lama harapan-harapan itu dapat diwujudkan segera.
Foto : balimuslim.com
Sumber : www.yamp.or.id
No comments:
Post a Comment